Berbagai Jenis Penyakit Kulit pada Bayi
sehat selalu - Kulit bayi tentu masih sangat sensitif, namun tak jarang para ibu mencoba berbagai jenis produk perawatan kulit bayi. Faktanya, penggunaan produk perawatan kulit bayi sekaligus malah dapat menyebabkan iritasi. Ketahui lebih lanjut mengenai menjaga kesehatan kulit bayi!
Berbagai Jenis Penyakit Kulit pada Bayi yang Sering Muncul
Berdasarkan pemaparan dr. Patricia
Aulia, ada beberapa penyakit kulit pada bayi yang sering sekali muncul yaitu:
1. Miliaria
Miliaria atau biasa disebut biang
keringat adalah salah satu penyakit kulit yang sering dialami oleh bayi.
Jenis penyakit kulit bayi ini ditandai
dengan adanya bintil-bintil kecil berwarna merah dan terkadang dapat berisi
cairan dan disertai rasa gatal. Akibatnya, bayi pun sering rewel dan susah
tidur. Oleh karena itu, jika bayi mengalami miliaria, maka harus segera
diobati.
Cara mengobati biang keringat (miliaria)
pada bayi:
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kemerahan dan gatal adalah dengan menjauhkan bayi di tempat yang
panas dan membawanya ke tempat yang sejuk. Selalu perhatikan kondisi pakaian
bayi. Jika pakaian bayi sudah berkeringat, maka gantilah pakaiannya.
Biang keringat pada bayi dapat diobati
dengan menggunakan krim steroid potensi rendah. Gunakan krim steroid tersebut
sesuai resep dokter agar tujuan pengobatan bisa tercapai dan terhindar dari
efek samping.
2. Dermatitis Atopik/Eksim
Setelah biang keringat, dermatitis
atopik merupakan masalah kulit yang sering terjadi pada bayi. Bayi yang
memiliki riwayat turunan alergi dan asma dari orang tuanya memiliki peluang
mengalami dermatitis atopik yang lebih tinggi. Sama seperti biang keringat,
dermatitis atopik juga menimbulkan rasa gatal dan kemerahan pada kulit bayi.
Gejala dermatitis atopik pada bayi
adalah munculnya ruam kemerahan pada kedua pipi bayi, yang sangat gatal. Selain
pipi, dermatitis atopik juga sering mengenai daerah lipatan siku dan lipatan
lutut. Ruam dermatitis atopik bersifat hilang-timbul dan dapat kambuh kembali.
Cara mengobati eksim susu (dermatitis
atopik) pada bayi:
Cara mengatasi dermatitis atopik adalah
dengan menggunakan krim steroid potensi rendah sesuai dengan resep dokter.
Bayi yang mempunyai dermatitis atopik
mempunyai tipe kulit yang sangat kering dan sensitif sehingga perlu perhatian
khusus dalam perawatan kulitnya. Untuk mencegah kekambuhan dermatitis atopik,
selalu gunakanlah sabun yang lembut dan pelembab tanpa wewangian.
3. Diaper Rash (Ruam Popok)
Sebagian besar bayi yang memakai popok
sering mengalami diaper rash atau dikenal juga dengan istilah ruam popok.
Gejala ruam popok ditandai dengan kulit kemerahan, gatal, bahkan bisa disertai
munculnya nanah dan demam.
Ruam popok adalah penyakit kulit pada
bayi dikarenakan kulit yang tertutup popok teriritasi oleh urine atau feses
bayi. Selain iritasi urine dan feses, diaper rash juga disebabkan oleh infeksi
jamur atau bakteri. Hipersensitivitas kulit bayi terhadap bahan popok juga bisa
menjadi penyebab bayi mengalami ruam popok.
Cara mengobati ruam popok (diaper rash)
pada bayi:
- Sering
mengganti popok
- Gunakan
krim yang mengandung zinc oxide untuk menjaga barrier kulit bayi
- Gunakan
krim yang mengandung Aloe Vera dan vitamin E
- Gunakan
krim steroid potensi rendah untuk mengurangi peradangan dan kemerahan
- Gunakan
krim antijamur (harus dengan resep dokter) untuk mencegah pertumbuhan
jamur pada area popok yang dapat memperparah kondisi kulit dan
memperlambat penyembuhan.
Setelah mengetahui apa saja
penyakit kulit bayi yang umum terjadi, tentu para ibu harus paham seperti apa
kriteria kulit bayi yang sehat. Begini ciri-ciri kulit bayi yang sehat:
- Tidak
kering
- Tidak
bersisik
- Tidak
ada kemerahan
- Tidak
terdapat gatal pada kulit,
- Halus
dan lembut ketika diraba.
Tips Merawat Kulit Bayi yang Perlu Diketahui Orang Tua
Merawat kulit bayi sebenarnya tidak
sulit asalkan tahu cara yang benar. Khusus untuk perawatan kulit bayi
sehari-hari, bisa lakukan hal-hal berikut ini:
- Gunakan
air hangat saat memandikan bayi. Jangan terlalu panas karena dapat
menyebabkan kulit kering dan kemerahan.
- Gunakan
sabun mandi khusus bayi, terutama apabila kulit bayi sensitif. Apabila
bayi mengalami eksim/dermatitis atopik, pilihlah sabun mandi
hipoalergenik. Ini artinya sabun tersebut terbuat dari bahan-bahan yang
aman dan tidak menyebabkan alergi.
- Setelah
dimandikan, keringkan kulit bayi dengan handuk lembut dan pastikan kulit
benar-benar kering sebelum menggunakan popok. Kulit yang lembap dapat
menyebabkan pertumbuhan jamur pada daerah popok, sehingga memicu ruam
popok.
- Gunakan
moisturizer/pelembap terutama pada bayi dengan eksim. Pilihlah moisturizer
tanpa pewangi yang berlebihan.
- Hati-hati
saat menggunakan produk minyak penghangat atau bedak, mengingat banyak
produk tersebut yang terbuat dari bahan kimia yang dapat mencetuskan
iritasi, terutama pada area popok.
- Gunakan
pakaian yang berbahan lembut, nyaman untuk bergerak, dan dapat menyerap
keringat dengan baik.
- Sesuaikan
pakaian bayi dengan suhu udara. Banyak orang tua yang memakaikan pakaian
bayi hingga berlapis-lapis agar bayi merasa hangat, padahal suhu udara
sedang sangat panas. Bayi yang memakai pakaian terlalu banyak dan tebal
bisa jadi akan berkeringat dan menyebabkan miliaria.
Mitos dan Fakta Perawatan Kulit Bayi
Ada banyak fakta dan mitos perawatan
kulit bayi yang banyak tersebar di masyarakat. Sebelum salah dalam
mengartikannya, ada baiknya kita ketahui dulu apa saja yang salah dan benar.
Berikut ini beberapa mitos dan fakta perawatan kulit bayi menurut dr. Patricia
Aulia:
1. Penggunaan sabun antiseptik, apakah perlu?
Salah satu faktor penting dalam merawat
kulit bayi adalah pemilihan sabun mandi yang benar. Banyak yang mengira bahwa
sabun mandi antiseptik baik dalam memelihara kesehatan kulit bayi karena dapat
membunuh kuman penyebab ruam atau eksim.
Faktanya, sabun antiseptik memiliki
senyawa kimia yang terlalu keras untuk kulit bayi yang masih sensitif.
Penggunaannya malah dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit.
Sebaiknya pilih sabun bayi yang lembut dan tanpa pewangi yang berlebihan.
2. Eksim susu disebabkan pipi bayi yang terkena ASI, apakah benar?
Banyak Ibu yang tidak mau menyusui bayi
secara langsung karena takut ASI tumpah ke pipi bayi dan menyebabkan eksim
susu. Hal ini tidak benar!
Faktanya, eksim susu adalah peradangan
kulit pada bayi yang disebabkan karena faktor genetik/bawaan. Selain itu,
menyusui langsung tanpa pompa juga mempunyai banyak dampak positif seperti
mempererat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
3. Membersihkan kulit bayi dengan tisu basah, apakah aman?
Tisu basah sering digunakan untuk
membersihkan kulit bayi seperti untuk mengelap mulut bayi sehabis makan sampai
membersihkan daerah popok. Sebenarnya, apakah tisu basah aman untuk bayi?
Faktanya, tisu basah mengandung senyawa
kimia dan alkohol sehingga apabila penggunaannya tidak tepat dapat menyebabkan
munculnya banyak penyakit kulit.
Selain itu, membersihkan dengan tisu
basah juga menyebabkan tertinggalnya sisa sabun pada kulit yang dapat
menyebabkan alergi pada bayi. Sebaiknya, kulit bayi dibersihkan dengan
menggunakan kain atau handuk bersih dan air dan jangan lupa dikeringkan.
Tisu basah boleh saja dipakai saat
bepergian jauh dari rumah karena lebih praktis, namun jangan terlalu sering.
Post a Comment for "Berbagai Jenis Penyakit Kulit pada Bayi"
thank you for your input and suggestions.